Solo (Espos)--Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo menyerahkan tanggungjawab terkait dengan antisipasi penyebaran kunci soal ujian nasional (UN) palsu ke pihak sekolah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos di lapangan, meskipun larangan membawa hand phone telah diinstruksikan kepada sekolah, pengawas, tim pemantau maupun siswa. Namun hal tersebut tidak dilaksanakan secara rutin oleh pihak sekolah, sehingga sejumlah siswa dapat memasukkan hand phone ke dalam saku.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Menurut Ketua panitia UN Kota Solo, Maskuri, selama tiga hari pelaksanaan UN pihaknya maupun pengawas sekolah tidak mendapatkan berita acara yang menonjol pada saat ujian berlangsung, termasuk tindak kecurangan yang dilakukan via handphone.
Dia mengatakan, kesepakatan dilarangnya membawa alat komunikasi dalam ruang tersebut berlaku untuk siswa maupun pengawas sekolah dan hal itu menjadi tanggung jawab sekolah.
"Saya juga bingung dari mana siswa dapat membawa masuk handphone sementara waktu untuk mengerjakan soal juga terbatas," jelasnya ketika dijumpai Esposin, Rabu (24/3).
Menurutnya, dengan adanya penangkapan pengedar jawaban maupun soal UN palsu tersebut pihaknya mengimbau siswa untuk tidak mempercayainya. Dia mengatakan sejumlah siswa yang menjadi korban atas beredarnya kunci jawaban palsu tersebut karena mereka kurang percaya diri atas kemampuannya. das