Alhasil, Kodir dan Sudiro pun diberi penghargaan oleh Kementerian Sosial. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Rachmat Koesnadi, mewakili Kementerian Sosial memberikan sertifikat penghargaan dan uang tunai Rp10 juta kepada Kodir dan Sudiro.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Pak Kodir ini karena menginspirasi kita semua dalam memberi pertolongan atau rescue yang cepat. Sehingga Kemensos perlu memberikan apresiasi,” terang Rachmat Koesnadi, seperti dilansir Suara.com, Selasa (25/2/2020).
Perempuan Ini Tetap Tegar Jalani Tes CPNS Jateng Meski Hamil Tua
Penghargaan itu diterima dengan berat hati diterima oleh Sudiro. Sebab, dia merasa banyak warga lain yang turut membantu proses evakuasi siswa SMPN 1 Turi Sleman di Sungai Sempor.
“Sangat berat menerima, karena yang kerja bukan hanya saya, tapi masyarakat semua. Kebetulan yang tercatat saya sama mas ini [Kodir],” terang Sudiro.
Senada dengan Sudiro, Kodir mengaku tidak mengharapkan penghargaan tersebut. Dia menolong siswa SMPN 1 Turi Sleman dilandasi perikemanusiaan dan rasa tolong menolong.
“Enggak sanggup saya sebenarnya menerima ini. Niatnya kan karena kemanusiaan,” terang dia.
Mengenal Crossfit, Olahraga yang Ditekuni Ashraf Sinclair Sebelum Tutup Usia
Diberitakan Esposin sebelumnya, Kodir dan Sudiro melakukan aksi heroik guna menyelamatkan puluhan siswa SMPN 1 Turi Sleman yang hanyut terbawa arus deras Sungai Sempor. Saat kejadian, Kodir berniat memancing di Sungai Sempor. Namun, dia mengurungkan niatnya dan bergegas membantu siswa yang menangis dan berteriak minta tolong akibat hanyut di Sungai Sempor.
Sedangkan Sudiro sedang membersihkan makam saat Tragedi Sempor terjadi. Dia bergegas ke sungai setelah diberi tahu anaknya ada banyak siswa yang hanyut di Sungai Sempor.