news
Langganan

Diduga Ada Kasus Korupsi Senilai Rp10 Triliun, Ini Profil BUMN Asabri - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nugroho Meidinata  - Espos.id News  -  Minggu, 12 Januari 2020 - 17:30 WIB

ESPOS.ID - PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/Asabri (Liputan6com)

Esposin, SOLO - Selain Asuransi Jiwasraya, perusahaan BUMN PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) juga tengah menjadi sorotan. Hal itu setelah Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mendengar isu kasus korupsi di Asabri yang bernilai lebih dari Rp10 triliun.

"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp10 triliun itu," kata Mahfud MD yang dikutip Esposin dari Detik.com, Jumat (10/1/2020).

Advertisement

Baca Juga: Jose Mourinho Yakin Liverpool Juara Liga Inggris Musim Ini

Melansir dari situs resmi Asabri di asabri.co.idasuransi pelat merah ini awalnya dibentuk pada 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1971 pada tanggal 1 Agustus 1971. Pesertanya adalah prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Kementerian Pertahanan (Kemenhan)/Polri.

Sesuai yang tertera di situs resminya, Asabri memiliki slogan "Kami Melindungi Keluarga Anda Saat Anda Melindungi Bumi Pertiwi, Sahabat Perjuangan Anda Sepanjang Masa."

Advertisement

Baca Juga: Pidato Megawati Bikin Gibran Makin Yakin Bakal Jadi Cawali Solo

Asabri berkantor pusat di Jl. Mayjen Sutoyo No. 11, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur. Selain itu, Asabri juga mempunyai 32 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Di posisi direksi, ada tiga orang yang mengisi jabatan tersebut. Direktur Utama (Dirut) Asabri tertulis nama Sonny Widjaja. Kemudian, Direktur SDM dan Umum Herman Hidayat, dan Direktur Keuangan dan Investasi Roni Hanityo Apriyanto.

Advertisement

Baca Juga: 999 Burung Pipit dan 999 Lele di Ritual Pao Oen Klenteng Sudiroprajan Solo, Apa Maknanya?

Sementara itu, Komisaris Utama Asabri diisi oleh Didit Herdiawan yang didampingi oleh tiga komisaris lainnya, yakni Harry Susetyo Nugroho (Komisaris Independen), Achmad Syukrani, dan Rofyanto Kurniawan.

Dari hasil laporan keuangannya, pada 2017 Asabri mendapat laba bersih senilai Rp943,8 miliar dan meningkat dibanding pada 2015 yang hanya memperoleh laba Rp116,4 miliar.

Terbaru, pada Selasa, (17/12/2019) Asabri meluncurkan aplikasi Datalink Kesatuan yang berguna untuk pengguna asuransi yang dapat mengakses dan melihat besaran tabungan iuran premi yang telah dikumpulkan dan juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan prima kepada nasabah.

Advertisement
Ahmad Baihaqi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif