Esposin, SOLO – Demokrasi di Indonesia era kiwari belum kondusif untuk pemerintahan yang baik, pemberantasan korupsi, supremasi hukum, dan keadilan sosial. Demokrasi di Indonesia tidak berkontribusi positif pada perlindungan lingkungan dan malah belakangan kian memunculkan banyak masalah lingkungan.
Demikian kata pakar antropologi politik dari Universitas Amsterdam, Belanda, dan peneliti Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde (KITLV), Ward Berenschot, dalam seminar dalam jaringan bertema Indonesia dalam Persimpangan Oligarki dan Demokrasi yang diselenggarakan Greepeace Indonesia pada Selasa (28/9/2021) pekan lalu.