Seperti diberitakan Esposin, hampir 1.000 orang yang beratribut Front Pembela Islam (FPI), Front Betawi Rempug (FBR), dan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) berunjuk rasa di Balai Kota Jakarta, Jumat (3/10/2014). Demonstrasi itu berbuntut baku serang antara anggota Polri dan Satpol PP dengan massa FPI, FBR, dan Forkabi.
"Kami masih periksa intensif semuanya, berapa jumlah pendemo yang didatangkan dalam aksi unjuk rasa."Seusai demonstrasi yang berbuntut rusuh itu, polisi mengepung Markas FPI di kawasan Petamburan demi meminta pertanggungjawaban koordinator unjuk rasa. Aparat Polda Metro Jaya lalu membawa ke Mapolda Metro Jaya 18 orang berseragam FPI yang diduga terlibat perusakan sejumlah mobil dan fasilitas lain di balai kota, serta tersangka pelaku pengeroyokan yang menyebabkan 11 polisi terluka.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan mengungkapkan dugaan laskar FPI, FBR dan Forkabi sengaja membuat keributan dan mempersiapkan diri membawa senjata tajam dan alat berbahaya lainnya sebelum melakukan aksi unjuk rasa. Karena itulah, polisi menurutnya, menangkapi anggota FPI dan menyita dua unit mobil yang mereka sebagai kendaraan operasional dalam unjuk rasa rusuh tersebut.
Massa Luar Jakarta Lebih lanjut, Rikwanto mengungkapkan pula bahwa jajaran Polda Metro Jaya meyakini FPI mendatangkan massa dari luar Jakarta dalam unjuk rasa menolak penunjukan Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta itu. "Kami masih periksa intensif semuanya, berapa jumlah pendemo yang didatangkan dalam aksi unjuk rasa," akunya.
Indikasi pengerahan massa dari luar Jakarta itu tampak dari adanya laskar dari luar Jakarta yang ditangkap aparat penegak hukum. Menurut Rikwanto, di antara demonstran yang diamankan polisi terdapat lelaki berinisial AA, AK, dan IW yang berasal dari Bandung. Ada pula AS yang berasal dari Bogor, serta AR yang berasal dari Mojokerto.
Selain memeriksa intensif para anggota laskar yang berhasil ditangkap, Rikwanto mengakui bahwa polisi juga menyelidiki rekaman kamera tersembunyi dan pemeriksaan saksi terkait aksi kericuhan tersebut.