Esposin, WONOGIRI -- Demam batu akik fire opal asal Wonogiri kini tengah naik daun.Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto, mencanangkan batu mulia varian fire opal (FO) menjadi batu mulia asli Wonogiri. Banyak yang tertarik dengan fire opal karena warnya lebih bervariasi.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Bupati, Sabtu (28/2/2015), minta dinas terkait mengurus persyaratan hak paten agar varian FO tidak diakui oleh daerah atau negara lain di tengah demam batu akik.
Harga batu akik fire opal kompetitif. Ketua Paguyuban Pedagang Batu Permata Pasar Gladak Solo, Abdul Basid menyebut harga fire opal yang semula hanya Rp500.000 per buah meningkat menjadi Rp3 juta per buah. Peredaran uangnya bisa tembus Rp100 miliar per bulan.
Abdul menggeluti perdagangan batu mulia sejak 1993. Dia mengetahui berbagai jenis batu mulia di Tanah Air. “Banyak orang tertarik dengan fire opal karena warnanya lebih bervariasi, ada merah, hijau, biru dan oranye,” kata Abdul.
Pakar Batu Mulia dari Laboratorium Gemologi ACC Jakarta, Agustono Dwi R., mengakui keindahan fire opal asal Wonogiri. Batu bernama latin opal itu, kata dia, diklaim hanya milik Mexico. Agus melihat ada fenomena pergeseran nilai. Batu mulia tidak lagi milik kaum tua tetapi juga digandrungi kaum muda. “Batu mulia menjadi gaya hidup,” kata dia.
Abdul mengatakan permintaan fire opal, melejit signifikan sejak dua tahun terakhir. “Hampir semua tamu yang datang ke Pasar Batu Permata Gladak mencari fir eopal. Biasanya saya bisa tidur setiap pukul 13.00 WIB, sekarang dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan saat saya tutup pun tetap diminta buka,” kata Abdul yang juga pemilik Kios Fauzan Permata Gladak