Esposin, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik membantah bahwa moderator yang akan memimpin debat capres antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo pada 15 Juni tidak independen.
Moderator yang berasal dari Alumnus Universitas Brawijaya (UB) Profesor Ahmad Erani Yustika dinilai beberapa pihak berafiliasi dengan pihak Jokowi-JK lantaran dirinya dekat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yakni partai yang mendukung pemenangan pasangan capres nomor urut 2 tersebut.
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
"Itu hanya diskusi pihak-pihak diluar, dari cv yang kami terima tidak ada seperti itu,"katanya di Gedung KPU,Jakarta, Jumat (13/6/2014).
Erani juga dikabarkan memiliki kedekatan dengan Jusuf Kalla dan membantu cawapres nomor urut dua tersebut dalam Pemilu Presiden lima tahun lalu.
"Saya tegaskan kami tidak punya data itu, dari background yang dimilikinya kami yakin dia independen,"katanya.
Lagipula, Husni menjelaskan bahwa moderator sendiri dipilih oleh kedua pasangan calon setelah KPU memberikan lima pilihan nama.
"Dari sejumlah nama yang ada kami pilih menjadi lima, kemudian kami sampaikan kepada kedua pasangan calon dan mereka yang memilih mana yang paling nyaman untuk bisa menjadi moderator, yaitu Profesor Erani," jelasnya.
Husni memberikan alasan mengapa Erani terpilih, karena untuk menjadi moderator harus memenuhi beberapa syarat, antara lain harus memahami tema yang dibahas, berasal dari akademisi, dan dipilih oleh kedua pasangan calon setelah KPU memberikan alternatif.
"Mengapa akademisi karena mereka harusnya independen sebagai pegawai negeri sipil, tidak memihak," katanya.