Jakarta (Esposin)--Meskipun sudah mendapatkan investor baru, namun Mandala Airlines belum mendapatkan izin terbang dari Kementerian Perhubungan. Mandala belum siap untuk terbang lagi.
Hal ini disampaikan oleh Dirjen Hubungan Udara Herry Bakti, Sabtu (2/7/2011). "Belum diizinkan terbang. Hal itu tergantung kesiapan Mandalanya sendiri," jelas Herry.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Saat ini saham Mandala Airlines sudah dibeli oleh pengusaha Sandiaga Uno melalui PT Saratoga Investama Sedaya. Sandiaga berharap Mandala segera bisa terbang lagi, paling cepat pada Juni namun rencana tersebut belum bisa direalisasi.
Mandala sudah berhenti beroperasi sejak 13 Januari 2011 akibat gangguan keuangan.
Sandiaga melalui Saratoga akan menguasai 51% saham Mandala. Sementara 33% akan menjadi milik Tiger Airways, dan sisanya 16% akan menjadi pemilik para kreditur.
Mandala Airlines telah berhenti beroperasi sejak 13 Januari 2011 setelah kekurangan dana operasional dan menumpuknya utang hingga mencapai Rp 2,4 triliun. Jumlah utang Mandala Airlines mencapai Rp 2,45 triliun kepada kreditur konkuren yang jumlahnya ratusan, dan utang ke kreditur separatis yaitu Bank Victoria Rp 54,14 miliar.
Berhentinya operasional Mandala sempat mengejutkan karena sebelumnya maskapai ini sempat mencuatkan berbagai rencana ambisius. Berbulan-bulan Mandala harus melakukan negosiasi restrukturisasi utang dengan para krediturnya, termasuk pada pemegang tiket yang meminta refund. Pada Maret lalu, restrukturisasi utang sudah tercapai dan Mandala siap menggaet investor baru.
Sebelumnya untuk menghindari likuidasi, secara garis besar Mandala mengajukan rencana perdamaian yang mencakup ketiga hal berikut:
1. Masuknya investor baru untuk menyuntikkan modal bagi perusahaan. 2. Pengajuan konversi sebagian besar utang kreditur konkuren menjadi saham. 3. Masuknya pengelola baru untuk memulai kembali operasi perusahaan.
(detik.com/tiw)