SOLO - Kawanan pencopet memanfaatkan Grebeg Sekaten untuk melancarkan aksi kejahatan. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 23 orang menjadi korban tangan jahil kawanan pencopet saat berlangsungnya puncak acara Grebeg Sekaten dengan arak-arakan dan rebutan gunungan di di Alun-alun Utara, Solo, Minggu (5/2/2012) siang.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Saprodin mengatakan kemeriahan pengunjung untuk menyaksikan puncak Sekaten memang menjadi lahan basah bagi kawanan pencopet untuk beraksi. “Dari hasil pemeriksaan, mereka pencopet amatiran. Dari pengakuannya baru kali ini melakukan aksi kejahatan,” terang Saprodin.
Salah satu korban pencopetan, Parmi, 20, mengatakan saat itu dirinya sedang menyaksikan kemeriahan Gunungan Sekaten. Di sela-sela keriuhan pengunjung, saku celana Parmi digerayangi oleh seseorang. “Saat berdesakan itulah, saya merasakan ada tangan seseorang yang berusaha mengambil HP Nokia saya,” kata Parmi saat ditanya Espos di Mapolsek Pasar Kliwon.
Kemudian dengan sigap, Parmi menoleh ke belakang. Dan HP Nokia yang di dalam saku celana Parmi sudah berpindah tangan. “Saya lalu teriak copet, untungnya waktu itu ada polisi yang berada di sekitar lokasi dan langsung menangkap si copet,” tutur Parmi.
Lebih lanjut, Saprodin menyatakan kawanan pelaku copet yang diamankan antara lain Parmin, 63, warga Kayuapak RT 001/RW 003, Polokarto, Sukoharjo; Triyono, 49, warga Badran RT 004/RW 001, Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo; Adityawarman, 18, warga Boto, Baturetno, Wonogiri; Eko Yulianto, 28, warga Sumber RT 003/RW 006, Banjarsari. “Dari kawanan copet itu, dua orang di antaranya masih diduga terlibat dalam aksi pencopetan. Karena sampai saat ini belum mengakui perbuatannya,” kata Saprodin mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo.
JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi