by Newswire - Espos.id News - Jumat, 15 Oktober 2021 - 16:48 WIB
Esposin, MATARAM – Ramainya pemberitaan soal perhelatan World Superbike di Sirkuit Mandalika dimanfaatkan orang untuk menipu.
Tim Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengungkap kasus dugaan penipuan dan penggelapan dengan modus sewa kendaraan roda empat (mobil) untuk kebutuhan perhelatan World Superbike di Sirkuit Mandalika pada 19-21 November 2021.
Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi di Mataram, Jumat (15/10/2021), mengatakan terungkapnya kasus ini berawal dari adanya laporan polisi pada 13 Oktober 2021.
"Dari laporan yang kami terima, pelaku menjalankan modusnya kepada korban dengan cara menyewa untuk alasan banyak mobil yang dibutuhkan pas perhelatan World Superbike Mandalika nanti," kata Heri Wahyudi seperti dikutip Antara.
"Dari laporan yang kami terima, pelaku menjalankan modusnya kepada korban dengan cara menyewa untuk alasan banyak mobil yang dibutuhkan pas perhelatan World Superbike Mandalika nanti," kata Heri Wahyudi seperti dikutip Antara.
Pelakunya berinisial F, 31, warga Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah.
Kisarannya Rp5 juta per bulan.
Baca Juga: Balapan WSBK di Sirkuit Mandalika, Tiket Mulai Dijual Pekan Depan
Korbannya, lanjut Heri, bukan hanya dari kalangan pemilik usaha sewa kendaraan roda empat.
Ada juga yang terkonfirmasi milik perorangan.
Dari pengungkapan kasus ini, pihak kepolisian baru menyita 14 unit kendaraan roda empat dari para penerima gadai.
Untuk jenis 14 unit kendaraan roda empat yang disita pihak kepolisian, adalah satu unit Toyota Innova Reborn; dua unit Toyota Avanza; dua unit Daihatsu Xenia; dua unit Daihatsu Ayla; dua unit Toyota Agya; dua unit Honda Brio; dua unit Suzuki Swift; dan dua unit pikap.
Modus yang dijalankan pelaku, lanjut Heri, tidak hanya berada di wilayah hukum Polresta Mataram.
Baca Juga: Tinjau Mandalika, Airlangga Yakin Event Balapan akan Gairahkan Ekonomi
Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa pelaku juga menjalankan modus tersebut di wilayah Kabupaten Lombok Tengah.
Terkait dengan status pelaku, Heri menyampaikan bahwa pihaknya belum berhasil menangkapnya.
Yang bersangkutan dikabarkan telah kabur ke Batam, Kepulauan Riau.
"Jadi yang bersangkutan ini masih dalam perburuan anggota di lapangan dan sekarang sedang kami cari. Kami akan keluarkan DPO (daftar pencarian orang) kepolisian untuk pelaku," ucap dia.