Esposin, SOLO — Minuman keras (miras) beralkohol atau kerap disebut tuak sudah sejak lama menjadi produk budaya Nusantara dengan temuan catatan tertua pada prasasti dari abad ke-10. Tuak memiliki nama beragam di berbagai daerah, dengan bahan pembuatan yang beragam pula.
Bahan baku yang biasa dipakai adalah: beras atau cairan yang diambil dari tanaman seperti nira pohon enau atau nipah, atau legen dari pohon siwalan atau tal, atau sumber lain. Kadar alkohol tuak di pasaran berbeda-beda bergantung daerah pembuatnya.