Prosesi dimulai dengan penjemputan calon pengantin putra di Dalem Mangkubumen. Adik Sultan, KGPH Hadiwinoto mengutus KRT Jatiningrat dan KRT Yudahaningrat untuk menjemput KPH Yudanegara beserta keluarga yang tinggal di Dalem Mangkubumen. Selanjutnya penjemput dan calon pengantin putra beserta keluarga menaiki tiga kereta, yakni Kyai Kutha Kaharjo, Kyai Puspaka Manik, dan Kyai Kus Gading dikawal oleh prajurit berkuda melewati kawasan Ngasem menuju Magangan.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Di Regol Magangan, rombongan KPH Yudanegara beserta keluarga disambut kerabat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk selanjutnya menuju Bangsal Kasatriyan. Di depan Bangsal Kasatriyan, rombongan calon pengantin putra disambut adik Sultan, KGPH Hadiwinoto.
Menurut abdi dalem keraton Mas Wedhana Rono Wiratmo, tradisi nyantri dahulu dilakukan 40 hari menjelang pernikahan. Namun, saat ini, seiring dengan perkembangan zaman, tradisi nyantri dilakukan secukupnya dan seperlunya saja menjelang pernikahan. Nyantri bertujuan untuk mengenalkan calon pengantin putra kepada anggota keluarga keraton, agar dapat lebih mengenal calon menantu," katanya.
JIBI/SOLOPOS/Ant