Esposin, JAKARTA -- Menjelang putusan The Fed pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,69% ke level 4.390,37 saat bursa saham Asia Pasifik bergerak bervariasi.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan saham awal pekan, Senin (14/9/2015), IHSG naik 29,91 poin dari penutupan akhir pekan lalu 4.360,47. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada zona positif dengan level tertinggi 4.390,37 dan terendah 4.365,57.
Seluruh sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan hari ini menghijau. Sektor konsumer memimpin dengan kenaikan 1,89% yang disusul oleh sektor pertambangan 0,94%. Dari 517 saham yang ada di BEI, sebanyak 132 saham berakhir positif, 129 saham turun, dan sisanya sebanyak 256 saham stagnan.
Positifnya bursa saham Tanah Air didorong naiknya saham-saham UNVR (+3,87%), BBCA (+1,47%), EMTK (+4,81%), UNTR (+4,07%), dan TLKM (+0,91%). Sebaliknya, kenaikan IHSG ditekan oleh turunnya saham-saham BDMN (-4,43%), ISAT (-5,23%), MYOR (-4%), SCMA (-2,12%), dan MDIA (-6,90%).
Sejalan dengan positifnya bursa saham, Indeks Bisnis 27 juga berhasil naik 0,55% atau 1,99 poin ke level 364,41. Sepanjang hari, Indeks Bisnis 27 bergerak pada level 362,24-365,11 dengan 15 saham menguat, 8 melemah, dan 4 stagnan.
Pada saat yang sama, kurs rupiah mengawali pekan ini kembali melemah menjelang putusan The Fed dengan terdepresiasi 0,08% atau 11 poin ke level Rp14.333/dolar AS.
Tidak sendirian, pelemahan rupiah bersamaan dengan baht Tailand yang terkoreksi 0,1% ke level 36,06. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada level terkuat Rp14.308/dolar AS dan terlemah Rp14.350/dolar AS.