by Adib Muttaqin Asfar Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 28 April 2015 - 07:47 WIB
Esposin, SHANGHAI -- Bursa saham negara berkembang (emerging market stocks) naik ke rekor tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Hal ini seiring reli sejumlah saham di Shanghai di tengah spekulasi China hendak menaikkan stimulus untuk memicu pertumbuhan ekonomi negara itu.
Indeks Shanghai Composite naik ke rekor tertinggi sejak 2008 setelah PetroChina Co. dan China Petroleum & Chemical Corp. masing-masing melejit 10% terpicu spekulasi merger dua BUMN China. Sementara itu, bursa saham Taiwan juga terus naik selama 4 hari berturut-turut.
Dari Brasil, indeks Ibovespa justru turun setelah menguat selama tiga hari sebelumnya. Hal itu setelah BUMN Migas Brasil, Petroleo Brasileiro SA, setelah Morgan Stanley menyatakan “jual”. Sementara itu, kurs ruble Rusia kembali melemah.
Indeks MSCI Emerging Markets naik 0.6% ke 1,067.22. Bloomberg melaporkan, Bank Central China sedang membicarakan penerapan kebijakan yang tidak konvensional untuk menyeimbangkan perekonomian, seperti pembelian obligasi.
“Bursa China mengangkat saham-saham emerging market secara umum,” kata Michael Wang, pakar strategi pasar di Amiya Capital LLP, London, melalui emailnya yang diterima Bloomberg.