Esposin, JAKARTA — Bursa Eropa melemah untuk hari ketiga setelah sempat berfluktuasi. Hal itu terjadi seiring investor mempertimbangkan potensi ditetapkannya suku bunga rendah lebih lama di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,4% ke level 326,67 pada penutupan perdagangan Kamis (9/10/2014).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
“Reli cukup kuat di awal perdagangan setelah adanya risalah rapat The Fed, sehingga investor melakukan aksi ambil untung,” papar Eduardo Silva, Broker X-Trade Brokers DM SA, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (10/10/2014).
Saham Suedzucker AG anjlok ke level terendahnya sejak Desember 2008, Solvay SA naik 1,3%, dan Randgold Resources Ltd mencetak reli.
The Standard & Poor's
Sementara itu, The Standard & Poor’s 500 anjlok paling tajam sejak Appril, menghapus penguatan tahun ini.
Hal itu terjadi seiring dengan perlambatan pertumbuhan di Eropa akan berdampak kepada ekonomi Amerika, seiring The Federal Reserve mengakhiri program pembelian obligasi.
Indeks S&P 500 turun 2,1% ke level 1.928,21 pada penutupan perdagangan Kamis (9/10/2014).
Adapun Dow Jones Industrial Average anjlok paling tajam sejak Februari sebesar 334,97 poin atau 2% ke 16.659,25.
“Kekhawatiran tingkat suku bunga rendah, risiko deflasi, pemulihan ekonomi,” papar Timothy Ghriskey, Chief Investment Officer Bedford Hills, Solaris Asset Management LLC, seperti dikutipp Bloomberg, Jumat (10/10/2014).
10 kelompok utama di indeks S&P 500 rata-rata melemah 0,9%. Sektor energi anjlok 3,7%, sektor material turun 2,5%. Saham Alcoa Inc turun 4,2%, Chicago Board Options Exchange Volatility Index naik 24%.
Indeks MSCI Bursa negara berkembang reli seiring spekulasi Tiongkok dan AS akan menjaga kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Indeks MSCI Emerging Markets naik 1% ke level 1.008,33 pada perdagangan Kamis (9/10/2014).
"Pernyataan The Fed menarik kembali kekhawatiran adanya kenaikan suku bunga dan membuat tekanan berkurang," ujar Walter “Bucky” Hellwig, BB&T Wealth Management, sepperti dikutip Bloomberg, Jumat (10/10/2014).
Bursa Turki dan Brasil rebound. Bursa Turki naik 3,1%, bursa India naik 1,5%.