Esposin, KUTAI TIMUR — Bupati Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur, Ardiansyah Sulaiman berharap pemerintah pusat memberi perhatian kepada kondisi jalan nasional yang membentang di Kabupaten Kutai Timur yang memiliki luas 35.747,5 km² tersebut.
Saat ini, kondisi jalan nasional yang berada di Kutai Timur yang luasnya setara dengan gabungan Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta itu rusak parah.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
"Kepada teman-teman dari Solopos sekalian titip salam buat Pak Jokowi. Jangan jalan tol saja yang dibangun. Jalan nasional di Kutai Timur ini juga butuh diperbaiki. Rusak parah," ujar Bupati Kutai Timur dalam acara penutupan uji kompetensi wartawan (UKW) yang diselenggarakan Solopos Institute bekerja sama dengan Mediatama Zeine Kutuby (MZK) Institute dan Aliansi Jurnalis Kutai Timur (AJKT) di Hotel Royal Victoria, Sangatta Utara, Kutai Timur, Minggu (14/11/2021).
Baca Juga: Martabat Jurnalis Ditentukan Perilaku Wartawan di Lapangan
"Itu statusnya jalan nasional. Jadi memang tanggung jawabnya pemerintah pusat. Makanya kalau teman-teman dari Solopos kecapaian perjalanan darat, memang begitulah keadaannya. Saya yang sering kena protes jalanan rusak, padahal itu jalan nasional," imbuh Ardiansyah.
Ardiansyah lantas membandingkan wilayah tugasnya dengan wilayah di Jawa. Menurutnya, Kabupaten Kutai Timur memiliki luas yang lebih besar dari Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Hal itu membuat pengelolaannya memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi.
"Kutai Timur ini luas sekali, luasnya Jawa Tengah digabung DIY. Coba lakukan perjalanan jurnalistik ke seluruh Kutai Timur, liput bagaimana sulitnya membangun Kutai Timur. Kalau di Jawa Tengah dan DIY, di sana ada dua gubernur," katanya.
Berdasarkan pengecekan yang dilakukan Esposin, D.I. Yogyakarta memiliki luas 3.185,80 km2 sedangkan Jawa Tengah luasnya 32.800,69 km2. Sementara luas Kabupaten Kutai Timur mencapai 35.747,50 km² atau 17% dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kutai Timur dihuni 253.847 jiwa.
Baca Juga: OTT Bupati Kutai Timur, KPK Sita Rp170 Juta dan Buku Tabungan-Sertifikat Deposito Miliaran Rupiah
Berdasarkan pantauan Esposin yang turut dalam rombongan Solopos Institute ke Kutai Timur, sepanjang jalan dari Bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda hingga Kutai Timur jalanan didominasi lubang-lubang besar. Di sepanjang perjalanan mobil yang ditumpangi selalu berpapasan dengan truk-truk besar yang diduga menjadi penyebab utama rusaknya jalan lintas Kalimantan tersebut.
Terkait dengan UKW yang digelar Solopos Institute selama dua hari, Sabtu-Minggu (13-14/11/2021), Bupati mengaku bergembira karena wartawan di wilayah yang dipimpinnya berkesempatan mengikuti uji kompetensi.
"Saya tidak asing dengan mereka (wartawan). Setiap hari mereka di depan saya. Pasti mereka kompeten," katanya.
Redaktur Pelaksana Solopos, Syifaul Arifin berterima kasih mendapat sambutan hangat saat menggelar UKW di Kutai Timur.
"Terima kasih kepada Pak Bupati dan teman-teman semua di Kutim. Semoga lain waktu kami bisa kembali ke sini," katanya.