Esposin, JAKARTA — Pelaku penembakan Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat di Jakarta, Selasa (3/5/2023) siang, rupanya tak memakai air softgun, melainkan air gun yang lebih berbahaya.
Hal itu berdasarkan penyidikan terbaru kepolisian. Menurut Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan jenis senjata yang digunakan pelaku berinisial M alias Mustofa itu untuk menjalankan aksinya adalah airgun.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
“Senjata yang patut diduga saat ini masih didalami melalui forensik, scientific, ini adalah jenis airgun, sedang melalui proses," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Selasa.
Sebagai informasi, airgun lebih berbahaya dan mematikan daripada airsoft gun. Sebab, air gun menggunakan gas Co2 yang lebih kuat sebagai pendorong peluru.
Mengutip Hukumonline, diakses Rabu (3/5/2023), perizinan kepemilikan air gun (pistol angin) secara legal dibuktikan dengan kartu izin kepemilikan.
Untuk mendapatkan izin tersebut, seseorang harus memenuhi syarat dan prosedur yang ditetapkan dalam Perpolri 1/2022.
Sebagai informasi bahwa peralatan keamanan yang digolongkan senjata api untuk kepentingan olahraga, meliputi: air pistol dan air rifle; airsoft gun; dan panahan.
Lantas, apakah air gun termasuk senjata api? Air gun bisa dikategorikan sebagai air pistol dan air rifle yang merupakan peralatan keamanan yang digolongkan senjata api, untuk kepentingan olahraga menembak sasaran atau target.
Peralatan keamanan yang digolongkan sebagai senjata api hanya digunakan di lokasi latihan dan lokasi pertandingan serta harus mendapatkan izin dari Polri.
Mekanisme penggunaan air gun menggunakan tekanan angin, mirip dengan cara kerja air softgun atau senapan angin. Namun yang membedakan adalah tekanan angin yang digunakan.
Peluru yang digunakan juga berbentuk bola kecil atau gotri terbuat dari logam. Sedangkan airsoft gun, menggunakan peluru dari plastik yang lebih ringan.
Karena itu, air gun lebih berbahaya dan lebih mematikan ketimbang air softgun, meski keduanya sama-sama berjenis senjata angin.