Salah satunya Guru Besar Universitas Negeri Jakarta Arief Rachman mengatakan kegiatan pendidikan diharapkan terus berjalan.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
“Primagama [agar] tetap berjalan. Proses pendidikan agar jalan terus. Pendidikan tidak selamanya selalu ada uang,” kata Arief seperti ditulis dalam akun Twitternya, Kamis (13/6/2013).
Tak hanya Arief saja, warga Twitter juga berharap agar Primagama tetap membimbing dan mendidik meski pendirinya telah dinyatakan pailit.
Akun @fandhyhakim berharap hal tersebut dapat terwujud, meski pailit tapi bimbingan belajar Primagama masih tetap melayani.
“Pemiliknya Primagama yang pailit, bimbelnya sih tetep aja berjalan seperti biasa”
Pun demikian dengan @mahmurr yang mengkhawatirkan pihak yang telah membeli waralaba Primagama untuk didirikan di kota-kota di Indonesia. “gimana ya nasib pengambil waralaba primagama setelah purdi e chandra dinyatakan pailit dengan utang 24 miliar, masya Allah banyak amat”
Meski dinyatakan Pailit, namun pihak Purdi akan mengajukan kasasi. Primagama didirikan Purdi pada 10 Maret 1982 di Yogyakarta, dilatarbelakangi oleh kebosanannya dengan dunia kampus.
Dia sempat berkuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogyakarta dengan mengambil empat jurusan, yakni Psikologi, Teknik Elektro, Sastra Inggris, dan Farmasi. Namun, dia memutuskan berhenti kuliah dan memilih merintis lembaga bimbingan belajar itu.