Esposin, JAKARTA - Teror bom yang terjadi di kawasan Sarinah, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1/2016), dinilai sangat mengganggu aktivitas bisnis dan ekonomi di Ibu Kota.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
"Secara psikologi, pasar terganggu dengan adanya kejadian itu yang dibuktikan dengan pelemahan mata uang rupiah yang hampir menembus Rp14.000," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam siaran pers, Jumat (15/1/2016).
Menurut Sarman, pasar saham juga mengalami hal sama, yakni indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 1.12 persen ke level 4.483.
"Teror bom sangat mengganggu aktivitas bisnis dan ekonomi di Jakarta. Kondisi politik dan keamanan sangat sensitif bagi investor, dan akan memengaruhi pasar uang dan saham ke depannya," ujar Sarman.
Dari sisi perdagangan, dia menuturkan barang dan jasa juga diyakini dua atau tiga hari mendatang akan mengalami penurunan karena dengan adanya kejadian itu, masyarakat selaku konsumen untuk sementara waktu tidak mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan, restoran, kafe, dan tempat-tempat keramaian lainnya.
"Oleh karena itu, kami, para pelaku usaha di Jakarta sangat mengutuk kejadian tersebut karena sudah mengganggu ketenangan dan ketenteraman serta aktivitas bisnis di Jakarta," tutur Sarman.
Ia mengimbau kepada para pelaku usaha agar tetap menjalankan aktivitas usahanya seperti biasa dan kepada pengelola pusat perbelanjaan atau mal, hotel, gedung perkantoran dan lain-lain untuk terus meningkatkan keamanan dan kewaspadaan.
"Kami sangat percaya pemerintah dan aparat keamanan akan mampu mengatasi dan mengendalikan keamanan dan ketertiban di Ibu Kota serta menangkap para pelaku dan jaringannya," ungkap Sarman.