JAKARTA-Black box Sukhoi Superjet 100 yang ditemukan di Gunung Salak pada Selasa (15/5) kemarin belum lengkap. Tim baru mendapatkan Voice Cockpit Recorder (VCR), sementara Flight Data Recorder (FDR) masih belum jelas rimbanya.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"FDR belum ditemukan, saya minta pada pengendali lapangan rescuer dari TNI/Polri dan Brimob untuk melanjutkan pencarian," kata Ketua Basarnas, Marsekal Madya Daryatmo, di Posko Cijeruk, Bogor, Rabu (16/5/2012).
"Ini adalah VCR yang dalam kondisi rusak, mudah-mudahan dalamnya masih bagus," tambah Daryatmo sambil menunjuk peranti di depannya yang berwarna oranye dan VCR Sukhoi yang gosong karena terbakar.
Menurut Daryatmo, VCR dan FDR - yang merupakan satu kesatuan yang disebut black blox - terpisah jauh karena dampak tabrakan pesawat yang cukup hebat. Meski begitu, tim akan tetap melakukan pencarian.
"Meskipun sulit, kalau kemauan kita sangat keras, pasti ketemu," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Daryatmo secara resmi menyerahkan black box kepada Ketua Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi. Berita acara serah terima juga ditandatangani.
"Nanti penyelidikan akan dilakukan KNKT, dibuka dari tim Rusia juga," jelas Tatang yang ikut dalam jumpa pers.