SOLO--Bisnis rumah toko (Ruko) di Solo booming tahun 2011. Pertumbuhan bisnis ini bahkan tercatat mencapai 30%-40%.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Sejumlah pelaku bisnis Ruko menyatakan moncernya bisnis ini dipicu kondisi ekonomi Solo yang terus membaik. Iklim investasi yang positif, salah satunya ditandai dengan kemudahan perizinan, juga mendukung kondisi ini. Direktur Utama Royal Group, Jimmy Setiawan, mengatakan bisnis Ruko mulai booming 2011. Setiap kali pihaknya membangun unit Ruko baru, tidak menunggu lama langsung terjual. Bahkan Ruko-ruko dengan harga premium, lebih dari Rp1,25 miliar pun, cepat laku.
“Semua berdasarkan lokasi, kalau lokasinya bagus, pasti cepat laku. Saya sendiri bangun enam unit Ruko di kawasan Ngempak, baru dua bulan jalan sudah laku 80%. Harganya antara Rp400.000-Rp750.000/unit,” terang Jimmy, saat ditemui wartawan, di kantor agen penjual properti Jl Honggowongso, Jumat (10/2).
Dia menerangkan Ruko kini dibangun hampir di semua titik di Solo. Di antaranya Jl Honggowongso, Ronggowarsito, Notosuman, Jl Bayangkara, dan kawasan sekitar pasar tradisional. Soal harga, Ruko biasanya dibagi dalam tiga kelas. Ruko kelas biasa ditawarkan dengan harga Rp400 juta-Rp600 juta, Ruko menengah Rp700 juta-Rp1,25 miliar, dan Ruko premium dengan harga lebih dari Rp1,25 miliar.
Di Solo, kata Jimmy, hampir semua tipe Ruko laku, termasuk kelas premium yang dijual dengan harga lebih dari Rp2 miliar. Menurutnya, lebih dari 80% Ruko yang dibangun pasti terjual. Sementara dalam hal penggunaan, 50% konsumen membeli Ruko untuk investasi, sedangkan 50% yang lain dipakai untuk operasional usaha.
(JIBI/SOLOPOS/Tika Sekar Arum)