Esposin, SOLO--Blossom menyasar Solo dan membuka outlet kesembilannya di Jl Bayangkara. Dengan menawarkan konsep family outlet, Blossom ingin menawarkan one stop shopping bagi keluarga.
Owner Blossom, Hengky Bunnarto, menyampaikan sebelumnya sudah membuka outlet di Jogja dan Semarang dengan nama De Kosmo. Namun dari dua outlet tersebut, menurut dia banyak pembeli yang berasal dari Solo, terutama saat liburan atau weekend. Oleh karena itu, pihaknya menyasar Solo sebagai pengembangan usaha karena dinilai sebagai pasar potensial. Meski begitu, dia menyampaikan produk yang ditawarkan tidak jauh berbeda. Menurut dia, kalau pun ada perbedaan karena adanya keterbatasan jumlah stok dan juga karakteristik pasar.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
“Kami sengaja buka menjelang liburan sekolah dan Lebaran. Hal ini karena saat seperti ini permintaan tinggi. Oleh karena itu, kami optimistis penjualan akan bagus meski baru awal buka,” ungkap Hengky saat ditemui espos.id di Blossom, Jumat (6/6/2014).
Oleh karena itu, meski baru beroperasi pada Jumat, tapi produk yang ditampilkan sudah lengkap dan menyediakan dalam jumlah yang banyak. Meski diakuinya produk fashion yang ditampilkan merupakan sisa impor dan ekspor tapi ukuran yang disediakan lengkap, bahkan hingga big size. Walaupun sisa, produk yang ditampilkan adalah produk dengan kualitas dan desain yang baik yang baik. Harganya pun cukup kompetitif jika dibandingkan dengan toko lainnya.
“Kalau ada produk yang cacat, bisa dikembalikan dan akan kami ganti,” tegasnya.
Bahan produk pun dipilih, hanya pakaian dengan bahan yang nyaman dipakai yang ditampilkan di outlet tersebut. Hengky menjelaskan pada awal pembukaan outlet ini, pihaknya memberi diskon kepada pengunjung 20% all item hingga 15 Juni. Pihaknya pun menargetkan pengunjung sekitar 300-500 orang per hari. Dia mengaku optimistis akan tercapai karena meski masih baru tapi produk yang ditawarkan merupakan produk bermerek dengan harga terjangkau oleh semua kalangan.
Lebih lanjut, dia mengatakan sengaja membuka toko yang jauh dari pusat perbelanjaan. Hal ini karena kalau di pusat perbelanjaan biasanya hanya melihat-lihat saja tanpa membeli. Tapi kalau berada di gedung sendiri, menurut dia, pengunjung yang datang merupakan pengunjung yang potensial.