by Newswire - Espos.id News - Minggu, 1 Agustus 2021 - 18:29 WIB
Esposin, JAKARTA—Nyaris tidak ada daerah di Indonesia yang terbebas dari virus Covid-19 varian Delta.
Kabar sedih itu disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Minggu (1/8/2021) sore.
Siti melaporkan varian Delta telah menyebar hampir merata di seluruh daerah di Indonesia berdasarkan hasil penelitian spesimen.
"Varian Delta mendominasi 86 persen spesimen yang dilakukan sequencing dalam 60 hari terakhir, berasal dari 24 provinsi. Sehingga dapat dikatakan persebaran ini hampir merata di seluruh Indonesia," kata Siti Nadia melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta.
"Varian Delta mendominasi 86 persen spesimen yang dilakukan sequencing dalam 60 hari terakhir, berasal dari 24 provinsi. Sehingga dapat dikatakan persebaran ini hampir merata di seluruh Indonesia," kata Siti Nadia melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Bikin Haru, Ini Pesan Vino Bocah Yatim Piatu karena Covid-19 untuk Simbahnya di Sragen
Nadia mengatakan, jejaring laboratorium genomic sequencing atau metode pengurutan genom untuk memetakan mutasi virus di bawah komando Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) terus berupaya menelusuri pola persebaran varian virus Covid-19 di Indonesia.
Tercatat di dalamnya tiga dari empat varian virus corona yang harus diwaspadai, yaitu varian Alfa, Beta dan Delta.
Untuk menekan penyebaran Covid-19, kata Nadia, pemerintah melakukan penguatan testing dan tracing terutama di permukiman padat penduduk.
Mekanisme pelacakan juga menggunakan sistem perangkat lunak Silacak untuk memudahkan mengetahui kontak erat pasien.
Penduduk yang mengalami kontak erat akan diarahkan untuk dikarantina.
Nadia menambahkan pemerintah berkomitmen meningkatkan volume testing dari sekitar 300.000 menjadi 500.000 testing per hari.
Baca Juga: WHO Prediksi Virus Corona Varian Delta bakal Dominan
"Kita juga lakukan percepatan vaksin untuk menaikkan imunitas tubuh. Vaksinasi juga mengurangi risiko tertular, menderita sakit berat, bahkan risiko kematian dari pasien terjangkit Covid-19," ujarnya.
Nadia meminta partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam memutus transmisi virus dengan patuh pada protokol kesehatan.
"Sebagai tindak pencegahan penyebaran, masyarakat yang terdeteksi sebagai kasus positif, diharapkan langsung melapor kepada petugas setempat agar dapat dipantau dan dihubungkan dengan akses kesehatan," katanya.
Nadia mengatakan tren penambahan kasus masih tinggi dengan rata-rata 40.000-an kasus per hari dan tidak ada wilayah yang steril dari Covid-19.
Sementara potensi penularan varian Delta sangat tinggi dan menjadi salah satu faktor meningkatnya angka kematian.