Esposin, TOKYO -- Indonesia dan Jepang berkomitmen untuk mempercepat pelaksanaan sejumlah proyek bersama seusai pertemuan bilateral antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Wapres menegaskan Jepang sudah siap untuk memulai proyek pembangunan kereta api Jakarta-Surabaya, Pelabuhan Patimban, hingga kemaritiman, dan perikanan. "Kita pastikan dipercepat semuanya. Sekarang masih dalam tahap feasibility study bersama," kata JK kepada wartawan, Senin (5/6/2017).
Dia juga membahas soal upaya peningkatan investasi Jepang di Indonesia. Nilai investasi diharapkan terus meningkat dari tahun ke tahun. Kalla juga mengungkapkan mereka akan secara otomatis meningkatkan investasinya di bidang manufaktur. Tenaga kerja di Jepang yang semakin mahal dan jumlahnya sangat sedikit menjadi alasan.
Jika Jepang berniat untuk bersaing dengan China, imbuhnya, negara di kawasan Asia Tenggara akan menjadi tujuan utama. Adapun, negara dengan tenaga kerja dengan spesifikasi terjangkau dan banyak terdapat di Indonesia, Vietnam, dan Thailand.
Pemerintah tentu akan lebih menggenjot perbaikan infrastruktur agar lebih baik dan semakin efisien guna memanjakan investasi Jepang. Jumlah penduduk Indonesia yang lebih besar dibandingkan kedua negara di atas merupakan nilai tambah untuk bersaing.
Pemerintah Jepang, lanjutnya, menyatakan minat untuk menerima pekerja dari Tanah Air. Pekerja yang dibutuhkan Negeri Matahari Terbit tersebut salah satu contohnya adalah perawat.
"Kita setuju bersama untuk meningkatkan kapasitasnya, sehingga pekerja Indonesia dapat banyak bekerja di sini [Jepang]," ujarnya.