Esposin, JAKARTA — Pengacara Bhayangkara Dua Richard Eliezer (Bharada E), Deolipa Yumara menyatakan pada saat kejadian di rumah dinas Ferdy Sambo 8 Juli 2022 kliennya dalam kondisi dilematis antara menembak atau ditembak.
Jika tidak menembak, Bharada E yakin dirinya yang akan ditembak hingga mati.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Deolipa menyatakan, Bharada E mengaku salah atas penembakan yang menewaskan seniornya, Brigadir J tersebut.
"Paling enggak dia sudah mengaku salah. (Bharada E) ini kan Polisi Brimob, dan menjalankan perintah atasan," kata Deolipa Yumara, Rabu (10/8/2022).
Baca Juga: Pembunuhan Brigadir J karena Kisah Asmara Ferdy Sambo Terbongkar?
Ia menambahkan, Bharada E terpaksa menembak Brigadir J secara terpaksa. Sebab jika dia tidak menembak, maka kemungkinan dia sendiri yang justru akan ditembak.
"'Saya juga takut' katanya, tapi ketakutan juga kalau saya tidak menembak (Brigadir J), saya yang ditembak," tambah Deolipa menirukan ucapan Bharada E.
Dalam jumpa pers, Selasa (9/8/2022) malam, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyatakan berdasarkan pemeriksaan tim khusus, Bharada E mengakui menembak Brigadir J.
Baca Juga: Pengacara: Brigadir J Dihabisi karena Bocorkan Rahasia Ferdy Sambo
Meski demikian, Lisyo Sigit menjelaskan Bharada E terpaksa melakukan hal tersebut atas perintah atasannya yakni Irjen Ferdy Sambo.
Pernyataan Kapolri mengklarifikasi informasi resmi Polri sebelumnya yang menyebut kematian Brigadir J akibat baku tembak dengan Bharada E.
Keduanya terlibat baku tembak karena Brigadir Yoshua telah melakukan pelecehan kepada istri Ferdy Sambo.
Baca Juga: Beri Informasi Salah, Karopenmas Brigjen Ahmad Ramadhan Dibela Atasan
Akan tetapi, keluarga Brigadir Yoshua tidak menerima alasan tersebut. Pihak keluarga menganggap jika Brigadir J ditembak dan dibunuh secara berencana.
Terbaru, Ferdy Sambo sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Bharada Eliezer Tak Punya Pilihan: Menembak atau Ditembak"