Esposin, SOLO — Tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Solo, Kamis (21/5/2015), memantau peredaran beras di sejumlah pasar tradisional yakni Pasar Legi, Pasar Jongke, dan Pasar Gede.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
“Kami tadi sudah melakukan monitoring dan belum kami temukan [beras sintesis],” ujar Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Disperindag Kota Solo, Sri Hening Widyastuti, kepada wartawan di kantornya, Kamis.
Dia mengaku terus melakukan monitoring terhadap kebutuhan pokok, termasuk beras di pasar tradisional setiap hari. Pengawasan tersebut harus dilakukan karena Solo memang menjadi pusat peredaran beras dari berbagai daerah.
Lebih lanjut, Hening mengaku sulit membedakan beras asli dengan sintesis.
“Secara kasat mata membedakannya sulit apalagi kalau sudah dioplos. Tetapi, menurut informasi baru diketahui kalau sudah dimasak, selain dari bentuknya juga dari rasa yang aneh,” urainya.
Sementara, Department Manager Grocery Hypermart Solo Grand Mall (SGM), Anggoro, menjamin tidak ada beras sintesis yang dijual di supermarket setempat. Menurutnya, pihaknya hanya menjual beras organik lokal.
“Kami hanya menjual beras organik lokal dan itu pun dijamin dari supplier. Selama ini, kami enggak menjual beras sintetis,” katanya kepada wartawan di lokasi, Kamis.