Esposin, SOLO – Korupsi bukan lagi milik politisi, kepala daerah, birokrasi, dan pihak swasta, tetapi juga bersemai dan tumbuh dalam perguruan tinggi. Keterlibatan sejumlah pimpinan perguruan tinggi dalam kasus korupsi membenarkan bahwa kekuasaan sangat terkait dengan korupsi.
Pimpinan perguruan tinggi, rektor, dekan, dan pejabat strtuktural memiliki kuasa besar dalam pengadaan barang/jasa hingga penerimaan mahasiswa jalur mandiri. Dengan kekuasaan yang besar, terbuka kemungkinan untuk disalahgunakan dalam kerangka mendapat keuntungan pribadi. Keuntungan ekonomi menjadi salah satu alasan mengapa korupsi dilakukan.