Solo (Esposin)--Bencana gempa dan tsunami Jepang berpotensi membuka peluang pasar ekspor komoditas mebel ke negara tersebut.
Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Solo, David R Wijaya, memproyeksi enam bulan ke depan atau pada semester II-2011, ekspor mebel ke Jepang akan tumbuh menjadi 20%-25%. Pertumbuhan ekspor tersebut terutama dipicu membengkaknya kebutuhan furnitur rumah tangga, seperti meja dan kursi untuk melengkapi kebutuhan pascapembangunan berbagai infrastruktur di Jepang.
“Kalau selama ini ekspor ke Jepang itu hanya berkisar 10%-15%, saya kira dengan kejadian gempa disusul meningkatnya kebutuhan di mebel di sana, ekspor akan tumbuh menjadi 20% hingga 25%,” kata David, saat ditemui wartawan, di sela-sela mengikuti kegiatan Bank Indonesia (BI) di Solo, Rabu (4/5).
(tsa)