Esposin, JAKARTA — Nama Fadli Zon dikabarkan salah satu situs berita online tersingkir dari kepengurusan terakhir Partai Gerakan Indonesia Raya. Namun, Fadli Zon tegas membantah disingkarkan dari Partai Gerindra.
Melalui akun Twitter @fadlizon, dia menegaskan masih menjabat sebagai wakil ketua umum dan wakil ketua Dewan Pembina partai yang didirikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Fadli pun menyayangkan salah satu situs berita online yang menyiarkan kabar tersebut.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
"Duh kok bisa sekelas @VIVAcoid menulis tak akurat begini? Dulu namanya kaidah check and recheck. Saya tetap menjadi wakil ketua umum sekaligus wakil ketua Dewan Pembina @Gerindra. Kenapa nggak ada wartawannya telepon dan tanya saya?" tulis Fadli, Senin (8/2/2021).
Baca Juga: Terungkap, Kekasih Jang Hansol Sedih Selalu di Balik Layar Korea Reomit
Dalam tweet selanjutnya, Fadli mengkritik cara kerja pers yang disebut miskin inisiatif melakukan konfirmasi. "Beginilah produksi dan reproduksi hoaks berjalan. Pers makin miskin inisiatif untuk lakukan checking dan rechecking," kata Fadli.
Baca Juga: Peluang Bisnis Bakso Waralaba
Namun rupanya isu pencopotan Fadli tersebut telah tersebar di sosial media. Banyak warganet menanggapi informasi tersebut dengan apresiasi terhadap Partai Gerindra.
"Memang sudah sepatutnya fadlizon di singkirkan dari partai @Gerindra," tulis akun @Tauuffann.
Baca Juga: Peluang Bisnis Makanan Beku
Adapula warganet yang berasumsi pemecatan Fadli karena nama mantan aktivis 1998 ini sempat viral di media sosial karena akun Twitternya menyukai akun penyebar konten pornografi.
"Para pengamat politik abal-abal menyatakan bahwa tidak adanya nama Fadli Zon di dalam kepungurusan DPP partai Gerindra yang baru, mungkin adalah bentuk kemarahan Prabowo Subianto terhadap anak buahnya tersebut terkait kasus like video porno yang sempat buat marah Mang Wowo," tulis akun @AlbertSolo2.
Baca Juga: Peluang Bisnis Camilan
Menurutnya, kemungkinan ada kelalaian staf ketika memblokir situs tak senonoh hingga akhirnya mengklik like dalam situs tersebut.
“Saya dan Tim Admin sudah cek keanehan akun Twitter ini kemarin. Sudah pasti tak pernah like situs tak senonoh, yang ada selalu blokir. Mungkin saja ada kelalaian staf ketika blokir. Sudah saya tegur dan evaluasi,” tulisnya.