SOLO--Beban listrik selama momentum bulan Puasa dan Lebaran di Area Soloraya diperkirakan tembus lebih dari 510 MW. Angka prediksi itu meningkat 10% dari rata-rata beban listrik yang berlaku saat ini, yakni 470 MW di beban puncak.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Pejabat Humas PLN Area Surakarta, Suharmanto, saat dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Kamis (31/5/2012) menjelaskan prediksi tersebut merujuk pada lonjakan konsumsi listrik akibat meningkatnya aktivitas masyarakat selama momentum itu.
Untuk saat ini, lonjakan konsumsi telah terasa khususnya kalangan pelanggan bisnis. Menurut Suharmanto, pelanggan bisnis, seperti outlet fashion, hypermarket, supermarket dan mal-mal mulai melakukan aktivitas tambahan untuk menyiapkan kebutuhan Puasa dan Lebaran.
Supermarket dan hypermarket misalnya mulai menambah stok untuk dijual memasuki bulan Puasa. “Saat ini adalah waktu yang tepat untuk memulai persiapan. Kalau terlalu dekat nanti mepet. Jadi wajar jika ada lonjakan saat ini,” ungkap dia.
Berdasarkan data pihaknya, beban listrik yang digunakan masyarakat Soloraya mulai mengalami lonjakan akhir Mei. Ditandai dengan beban listrik yang melebihi rata-rata harian. Seperti yang terjadi Sabtu (26/5/2012) lalu, di mana beban puncak listrik di malam hari mencapai 495 MW.
Lonjakan beban tersebut disumbang sebagian besar oleh pelanggan bisnis yang kontribusinya mencapai 20% dari total pelanggan. Lonjakan beban listrik juga disumbang dari dimulainya proyek sejumlah investasi baru, seperti investasi hotel, rumah sakit, dan mal.