Esposin, SLEMAN-Pasien kembar kepala RSUP Dr Sardjito yang memiliki 2 jantung menyatu dengan 1 serambi dan 4 ruang bilik dapat memburuk. Sebab darah kotor dan darah bersih tercampur.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Ahli kardiologi anak RSUP Dr Sardjito, Sasmito Nugroho mengatakan pemeriksaan USG jantung menunjukkan bayi berkepala dua ini memiliki 2 jantung. Hanya jantung tersebut terdiri dari satu serambi jantung dengan ukuran besar dan 4 ruang bilik. Bayi kepala kanan memiliki bilik kiri kecil, sedang kepala kiri memiliki bilik kanan kecil. Pada kedua bilik ini terdapat lubang penyambung.
Kesatuan organ juga terlihat dari pembuluh vena balik atas dan bawah jantung. Keempat pembuluh vena itu juga memiliki penghubung. Kondisi serupa juga terjadi pada pembuluh aorta atau pembuluh darah bersih. Hanya, sampai sekarang tim dokter RSUP Dr Sardjito belum menemukan titik penghubung pembuluh darah bersih ini.
“Dua jantung dengan 1 serambi dan 4 ruang bilik yang menyatu dapat mengakibatkan darah bersih dan darah kotor bercampur bayi bisa biru. Karena tugas jantung menigirimkan oksigen ke seluruh organ tubuh dapat teracam, terangnya ketika ditemui di rumah sakit setempat, Selasa (2/7/2013).
Kondisi ini juga dapat mengakibatkan darah terakumulasi di paru-paru. Alhasil pasien harus dibantu dengan ventilator atau alat pernafasan.
Ahli radiologi RSUP Dr Sardjito, Hesti Gunarti menjelaskan dari hasil foto rontgen organ dalam bayi diketahui pasien memiliki 2 kepala, 2 tulang leher dan 2 tulang punggung. Sementara beberapa ruas tulang belakang tumbuh secara tidak normal dengan berbentuk segitiga atau hanya berkembang setengah.
Jumlah tulang iga pada tiap bayi disebutnya normal, yakni berjumlah 12 ruas. Namun terdapat beberapa tulang iga menyambung. Dari sisi pernafasan, tim belum mengetahui gambaran paru-paru kiri dan kanan.
“Belum diketahui apakah paru-paru tersebut merupakan penyatuan dua buah organ paru-paru,” jelasnya.
Sementara foto di bagian perut tampak adanya bayangan padat melebar. Organ ini dimungkinkan sebagai 2 buah hati yang menyatu dan berukuran besar.
Sistem pencernaan bayi sendiri terdiri dari 2 eksofagus dan 2 lambung. Namun lambung bayi kepala kanan lebih kecil. “Pencernaan untuk usus halus, bayi dengan lambung kecil tidak punya udara usus. Sebelah kiri ada udara usus dibawah lambung. Pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan pemeriksaan MRI atau CT Scan," paparnya.
Ketua tim dokter bayi kembar kepala, Ekawati Lutfiah mengatakan sejak pertamakali diterima RSUP Dr Sardjito bayi mengalami infeksi dan kian melemah. Bayi kepala kiri disebutnya lebih lemah, ditunjukan dengan tangisan yang merintih.
“Kami juga memberikan alat bantu pernapasan berupa nasal kanul dan pipa nutrisi dari mulut sampai lambung. Tetapi bayi kian melemah dan kami mengganti alat pernapasan dengan nasal sipef yang kemudian harus diganti lagi dengan nasal IMV," ujar dia.
Tim dokter RSUP Dr Sardjito berencana melakukan pemeriksaan lain yang lebih detil. Tetapi rencana tersebut akan ditunda hingga kondisi bayi stabil. Sebab pasien belum dapat dipindahkan dari ruang perawatan intensif khusus bayi.