KENDARI--Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakandepag) Kabupaten Buton, Drs H Muirun dijemput paksa di pelabuhan Raha oleh polisi. Muirun dijemput paksa karena kedapatan membawa airsoft gun saat menghadiri pelantikan Bupati Buton di DPRD Sulawesi Utara, Sabtu (18/8/2012).
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP A Karim Samandi, mengatakan Kapolda sangat marah dengan ulah Kakandepag Buton yang miliki airsoft gun berjenis pistol revolver saat pemeriksaan undangan pelantikan Bupati Buton.
"Kapolda langsung perintahkan Polres Muna untuk menahan Kakandepag Buton di pelabuhan Raha saat kapal menurunkan penumpang, lalu dibawa ke Kendari untuk pemeriksaan," ujar A Karim Samandi saat dikonfirmasi melalui selulernya, Senin (20/8/2012).
Menurutnya, Kapolda Sultra tidak mentolerir masyarakat yang membawa senjata mainan dengan alasan apapun. Banyak angka kejahatan dilakukan dengan menggunakan senjata tersebut.
Ia mengatakan, pihaknya sempat kecolongan. Karena, Kakandepag Buton langsung menuju pelabuhan Kendari, tanpa sepengetahuan polisi. Padahal, ia harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu dan senjata yang dimiliki harus disita.
"Pas pemeriksaan tas oleh petugas di tangga DPRD, ditemukan sepucuk senjata api jenis airsoft gun, pelurunya serta uang tunai dalam jumlah besar. Tapi karena dia bertugas sebagai pembaca doa pada pelantikkan Bupati Buton, kami mengizinkan untuk masuk," jelasnya.
Karim menambahkan, Kakandepag Buton memiliki senjata airsoft gun dua bulan lalu yang dibelinya di Jakarta melalui perantara. Senjata itu biasa digunakannya untuk menembak burung di depan rumahnya di Buton.
"Dia hanya memiliki surat izin kepemilikan, bukan penggunaan, untuk itu senjatanya kami sita dan Kakandepag Buton wajib lapor di Polresta Kendari," tutupnya.