by Newswire - Espos.id News - Rabu, 13 Oktober 2021 - 19:36 WIB
Esposin, JAKARTA — Penyidik Bareskrim Polri menolak laporan artis Tamara Bleszynski karena tidak cukup bukti terkait dugaan penipuan hingga miliaran rupiah.
Penasihat hukum Tamara Bleszynski, T Djohansyah mengatakan pihaknya sudah berkonsultasi dengan tim penyidik Bareskrim Polri terkait laporan kasus tindak pidana penipuan yang menimpa kliennya.
Baca Juga: Terbelit Kasus Penipuan, Ini Sumber Kekayaan Tamara Bleszynski
Sayangnya, setelah melakukan konsultasi hingga lebih dari lima jam laporan tersebut ditolak karena dianggap tidak cukup bukti awal.
Sayangnya, setelah melakukan konsultasi hingga lebih dari lima jam laporan tersebut ditolak karena dianggap tidak cukup bukti awal.
"Laporannya belum diterima. Masih ada dokumen yang harus kami penuhi," tuturnya seperti dikutip Detik.com, Rabu (13/10/2021).
Namun dia berjanji akan membeberkan kronologi lengkap setelah laporan kliennya diterima Bareskrim Polri.
Tamara Bleszynski menegaskan dirinya akan terus mencari keadilan.
Dia juga meminta publik mendoakan dirinya agar mendapat titik terang terkait kasus yang dilaporkan dirinya ke Bareskrim Polri.
"Saya berdoa semoga bisa mendapatkan keadilan. Mudah-mudahan ada keadilan bagi saya," ujarnya.
Tamara meminta maaf kepada anak-anaknya karena merasa gagal mempertahankan apa yang seharusnya dipertahankan.
“Duka dan luka ini mendalam. Belasan tahun aku menderita…kumeminta bantuan hanya untuk didengar tapi penolakan yang kudapat. Tidakkah kamu punya hati? Tidakkah kamu punya rasa kemanusiaan? Paling tidak untuk menerima pengaduan seorang korban,” tulis Tamara Bleszynski dalam Instagram miliknya.
Tidak jelas kepada siapa keluhan itu ditujukan.
Baca Juga: Tamara Bleszynski Curahkan Isi Hati dan Meminta Maaf Kepada Anak
Namun jika menilik dari kalimat yang disusun besar kemungkinan yang dimaksud adalah kepolisian yang tidak menerima laporannya.
“Aku memang bukan siapa-siapa sekarang. Hanya seorang ibu yang punya warung. Hartaku tidaklah banyak. Aku hanya seorang ibu yang berjuang untuk menafkahi anaknya dan aku adalah korban ketidakadilan yang luka dan menderita. Aku bukan mencari harta. Kuhanya ingin mencari keadilan. Hati ini hancur berkeping-keping. Ke mana lagi aku harus bergerak untuk mencari keadilan?” paparnya lagi.
"Teruntuk anak-anakku. Maafkan mama, yang sudah berusaha tapi tidak digubris. Semoga semesta mencatat sejarah ketidakadilan ini,” kata Tamara Bleszynski lagi.