JOGJA—Tahun ajaran baru membawa keuntungan bagi pedagang furniture. Pada musim awal kuliah ini, sejumlah pedagang mengaku kebanjiran orderan perabot indekos seperti meja kecil, rak buku maupun lemari kecil.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Beberapa pedagang mengaku, omzetnya naik hingga 50% dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Rahmat, salah satu pedagang perabotan untuk indekos di Jalan Colombo Jogja mengaku, pascalibur Lebaran lalu, pendapatannya sudah naik sekitar 30%-50% terutama pada akhir pekan.
"Dari biasanya hanya sekitar lima orang sehari, dari habis Lebaran sampai sekarang bisa sampai 20 orang sehari," katanya kepada Harian Jogja beberapa waktu lalu.
Produk furnitur dibanderol dengan harga yang terjangkau. Meja belajar dijual dari harga Rp50.000, rak buku Rp40.000, Rp80.000 almari gantung, Rp250.000 almari kecil, dan tempat tidur Rp250.000. Pada masa ini ia mengaku bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp500.000. Padahal pada hari biasa hanya mampu mendapatkan Rp200.000.
"Kebanyakan indekos di Jogja kosongan atau tanpa perabot sehingga saat tahun ajaran baru ini banyak yang nyari meja, rak buku atau lemari untuk mengisi kos-nya," jelasnya.
Pedagang lainnya, Tukiman mengatakan para pedagang perabot yang ada di Samirono kebanyakan membuat sendiri perabot tersebut.
"Kebanyakan yang ada di sini dari Dlingo Kabupaten Bantul. Perabot yang disediakan yakni almari, meja belajar, tempat tidur, rak buku, rak sepatu dan sebagainya dibuat dari kayu sengon yang didatangkan dari Wonosobo," jelasnya.