Esposin, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah digoyang tudingan miring manipulasi rekomendasi untuk balapan Formula E di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Pemprov DKI Jakarta membela Anies dengan menyebut kasus itu diawali dari kesalahan ketik.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta mengaku merasa kasihan terhadap Anies Baswedan soal adanya anggapan manipulasi itu. Pasalnya, katanya, Anies kerap disalahkan oleh berbagai pihak karena masalah ini.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Padahal, kata Saefullah, Anies tidak bersalah soal rekomendasi itu. Dia menyebut ada salah ketik sehingga dalam surat yang diberikan Pemprov DKI Jakarta ke Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka Pratikno itu. Dalam surat tersebut, tertulis Pemprov sudah mendapatkan rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya untuk gelar Formula E di Monas.
Fantastis! Segini Biaya Operasi Ganti Kelamin di Thailand
Anies Baswedan disebutnya lelah karena harus bertanggungjawab atas kesalahan itu. Sebab, surat itu ditandatangani sendiri oleh Anies. "Makanya kasihan Pak Gubernur, capek," ujar Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020), dilansir Suara.com.
Saefullah menganggap masalah salah ketik ini adalah perkara yang tak perlu dipersulit. Menurutnya dengan mengganti kalimat Tim Ahli Cagar Budaya dengan Dinas Kebudayaan, maka masalahnya selesai.
"Harusnya kalau ada kekeliruan naskah, salah input yang mengetik kali ya, diperbaiki saja," pungkasnya.
Mahfud MD Bantah Sebut Surat dari Veronica Koman Sampah
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi berencana memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penyelenggaraan Formula E di kawasan Monas. Pasalnya, Anies dinilai melakukan manipulasi dalam surat yang diberikan kepada Menteri Sekretariat Negara (Mensetneg) Pratikno.
Dalam surat bernomor 61/-1.857.23 yang diberikan Anies kepada Pratikno selaku Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka, Anies menyatakan sudah memiliki rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB). Dengan rekomendasi itu, Anies bisa menggelar Formula E di Monas yang berstatus cagar budaya.
Disebut Mahfud MD Sampah, Inilah Data Ratusan Korban Papua Veronica Koman
Prasetio mengaku tak ingin Anies bertindak sewenang-wenang tanpa merasa ada pihak DPRD yang mengawasi dan menyetujui anggaran Formula E. Dia menyatakan masih punya palu atau wewenang mengambil keputusan dalam gelaran Formula E.
"Saya akan memanggil dan saya hari ini masih punya palu. Kalau dia kan punya uang, saya punya palu. Kalau palu itu gak saya ketok, gak akan terjadi apa-apa. Saya akan seperti itu. Kalau dia keras, saya juga akan keras," ujar Prasetio di Gedung Setneg, Kamis (13/2/2020).