Esposin, PURWOREJO – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku prihatin dengan angka perceraian yang dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat. Untuk itu, Menag merencanakan untuk mengadakan kursus persiapan pernikahan.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
”Ke depan, kami akan mengadakan Kursus Persiapan Pernikahan. Jadi yang hendak nikah, harus mempunyai sertifikat nikah. Kursus ini bisa diselenggarakan oleh siapa saja, dengan catatan, kurikulum, silabi dan materinya sesuai aturan. Ke depan, lak-laki harus tahu fungsi suami dan perempuan paham fungsi istri,” kata Menag saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Bahsul Masail, Istighasah dan Pengajian Akbar yang diselenggarakan Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) Provinsi Jawa Tengah, di Pelataran Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo Jawa Tengah, Sabtu (7/11/2015) siang.
Terkait akan hal ini, Menag mengusulkan agar forum Bahtsul Masail Jatman ikut mengkaji tentang kesiapan pernikahan. Menurutnya, Kementerian Agama sedang serius membenahi pernikahan, khususnya terkait dengan kesiapan pasangan yang akan menikah. Hal ini menjadi perhatian serius Kementerian Agama sehubungan dengan terus meningkatnya angka percaraian. Kekerasan dalam rumah tangga juga mudah terjadi.
Selain soal kesiapan, Menag juga melihat adanya fenomena pernikahan sejenis yang dilegalkan di beberapa negara. Jika tidak direspons dengan baik, lanjut Menag, hal itu tidak menutup kemungkinan akan menjadi wacana serius di Indonesia.
Untuk itu, Menag berharap para kiai melakukan sesuatu agar pernikahan sejenis yang dilarang oleh semua agama itu tidak terjadi di Republik ini. Sebelumnya, Menag menyatakan Pemerintah mendukung penuh kegiatan yang digelar Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (Jatman).
“Saya melihat, tariqah adalah sebuah cara bagaimana umat Islam, berhubungan dengan Allah SWT. Bagaimana kita memposisikan Allah sebagai sang Khaliq, di mana, kita mampu menjalankan amanah kekhalifahan kita di satu sisi, di sisi lain, kita tidak melepaskan diri dari kehambaan kepada Allah SWT,” katanya.
Ikut hadir dalam kesempatan tersebut, Dirjen Bimas Islam Machasin, Kakanwil Kemenag Jawa Tengah Ahmadi, dan Kakanwil Kemenag DIY. Kegiatan yang diadakan tiap enam bulan sekali tersebut dihadiri lebih dari 2.000 masyarakat Tariqah se-Jawa Tengah, yang berada dalam naungan Nahdlatul Ulama.