by Redaksi - Espos.id News - Minggu, 14 Februari 2010 - 17:42 WIB
Semarang (Espos)--Anggaran bantuan kesejahteraan rakyat (Kesra) bagi guru wiyata bakti tingkat pendidikan dasar dan menengah non-PNS di Jawa Tengah (Jateng) tahun 2010 berkurang Rp 9,53 miliar.
Menurut Kepala Seksi Pengembangan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Dinas Pendidikan Jateng, Sutarmanto bantuan Kesra bagi guru wiyata bakti (WB) tahun 2010 senilai Rp 82,120 miliar.
"Terjadi penurunan dibandingkan tahun tahun 2009 senilai Rp 91,65 miliar," katanya di Semarang akhir pekan lalu.
Penyebab turunnya anggaran bantuan Kesra itu, lanjut ia karena jumlah guru WB penerima bantuan juga berkurang dari sebelumnya tahun 2009 sebanyak 47.800 orang pada tahun 2010 hanya 42.113 orang.
Berkurannya jumlah guru WB penerima bantuan, karena sebagian telah menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS), memperoleh sertifikasi.
Lebih lanjut, Sutarmanto menjelaskan bantuan Kesra bagi guru wiyata bakti tingkat pendidikan dasar dan menengah sekolah negeri dan swasta ini tak mengikat, hanya merupakan insentif dari pemerintah.
"Ini bukan merupakan hak guru, tapi penghargaan dari pemerintah kepada guru yang memenuhi syarat," tandasnya.
Dia menambahkan nantinya guru wiyata bakti akan memperoleh dana bantuan Kesra senilai Rp 1.950.000 dihitung selama 13 bulan dipotong pajak.
"Setiap bulan guru wiyata bakti memperoleh bantuan Kesra Rp 150.000," ujarnya.
Sementara anggota Komisi E DPRD Jateng, M Zen mengusulkan agar bantuan Kesra bagi guru wiyata bakti tersebut diprioritaskan bagi guru yang mengajar di sekolah pinggiran.
oto