JAKARTA-- Rencana penulis Andrea Hirata menggugat blogger Damar Juniarto menuai kicauan berisi kecaman dari warga Twitterland.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Bermula dari penulis novel tetralogi Laskar Pelangi itu terganggu oleh posting blog karya Damar melalui Kompasiana, berjudul "Pengakuan Internasional Laskar Pelangi: Antara Klaim Andrea Hirata dan Faktanya" pada Rabu (13/2/2013).
Langkahnya yang ingin membawa masalah tersebut ke ranah hukum menarik perhatian banyak orang, terutama kalangan blogger yang juga aktif menggunakan media sosial Twitter.
Akun @arman_dhani berucap "Buruk muka cermin dibelah! @andreahirata segini saja mentalitas kau? Katanya penulis? Tak tahan kritik?
Dhani pun menyertakan tautan tentang artikel kritikus kompeten international best seller yang memaparkan alasan tulisan kritik harus dibalas dengan tulisan.
Seorang penggemar karya Andre berakun @annisa_anggiana menyatakan kekecewaannya kepada penulis asal Belitung ini padahal selama ini Annisa menggemari novel Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi.
Akun @Badutromantis yang dimiliki Intan Anggita P. menyarankan ada yang membuat petisi di www.change.org supaya Andrea Hirata mau mengurungkan rencana pengajuan gugatan kepada Damar.
Andreas Harsono, penulis dan jurnalis senior, berpendapat melalui @andreasharsono bahwa setiap orang yang menulis melalui media, blog, Facebook, Twitter hingga email bisa kena perkara
@andreasharsono: Orang menulis, di media, blog, Facebook, Twitter bahkan email bisa kena perkara namun penyelesaian bisa dilakukan di Dewan Pers.
Menurutnya, blogger termasuk ke dalam ranah jurnalisme karena disebut "citizen reporter" oleh Bill Kovach dalam buku berjudul "Blur".
"Bila ada gugatan, jalan keluar bisa pidana (jelek), perdata atau Dewan Pers. Saya usul @DewanPers krn cepat, murah, memuaskan," kicaunya.
Simak berita selengkapnya: http://digital.espos.id/file/20022013/