Jakarta--Kabar pergantian menteri atau reshuffle di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II belum sampai di telinga Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Langkah terdekat yang akan dilakukan Presiden SBY adalah melakukan evaluasi terhadap partai koalisi.
Menurut Anas, Presiden sekaligus ketua dewan pembina PD sendiri yang paling berkepentingan meluruskan koalisi.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
"Kalau soal reshuffle kabinet, saya belum mendengar. Yang ada adalah evaluasi terhadap koalisi agar koalisi benar-benar dijalankan secara konsisten dan sungguh-sungguh," ujar Anas dalam pesan singkat kepada wartawan, Selasa (12/1).
Presiden SBY, sebagai kepala negara, menurut Anas punya kepentingan untuk membina kembali koalisi. Mengingat partai koalisi bersama PD berada di pemerintahan.
"Presiden sangat berkepentingan, karena stabilitas dan efektifitas pemerintahan adalah hal yang sangat penting," papar Anas.
Anas menjelaskan, SBY berkomitmen untuk bekerja yang terbaik dan meningkatkan prestasi demi akselerasi tingkat kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, komitmen, konsistensi dan etika berkoalisi amat penting.
"Seiya sekata dan senasib sepenanggungan dalam berkoalisi adalah pilihan yang bertanggung jawab," tutupnya.
dtc/isw