Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Pendidikan Kota Jogja tidak mengikutsertakan 14 siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018. Mereka diberikan fasilitas untuk mengikuti secara manual.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Keputusan itu diambil setelah melalui koordinasi dengan berbagai pihak. Fasilitas sekolah tempat ABK tersebut dan kondisi ABK yang tidak memungkinkan mengerjakan berbasis komputer juga dipertimbangkan.
Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan Kota Jogja Hasyim menjelaskan, dalam pelaksanaan UN tahun ini tercatat ada 14 siswa ABK untuk jenjang SMP. Pihaknya berupaya mendukung kelancarannya dengan menyiapkan berbagai perangkat agar para ABK dapat mengikuti UN dengan baik.
"14 siswa itu ada di dua sekolah. 13 anak di MTs Yaketunis semuanya tuna netra dan satu anak di SMP Muhammadiyah 10 dia termasuk kategori tuna daksa. Assessment-nya dia tremor," terangnya kepada Harianjogja.com di kantornya, Jumat (2/3/2018).