Alasan tersebut disampaikan Helmy Yahya saat dengan pendapat umum dengan Komisi I di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
“Jadi, saya ingin memberikan klarifikasi. Ada orang yang bertanya kenapa tidak beli Liga Indonesia? Bapak ibu sekalian, Liga Indonesia harganya empat sampai lima kali lipat dari Liga Inggris,” terang Helmy Yahya seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (29/1/2020).
Helmy Yahya menyebut harga mahal untuk Liga Inggris sangat wajar lantaran setiap stasiun telebisi tentu punya program unggulan untuk meraup penonton.
“Jadi ini perlu saya sampaikan, di dalam dunia televisi, setiap stasiun televisi perlu killer content, monster program yang dibayar mahal supaya orang singgah di stasiun tersebut,” sambung dia.
Bagi Helmy Yahya, Liga Inggris adalah killer content TVRI yang menjadi etalase.
“Orang melihatnya di situ dia masuk dan dia akan belanja program yang lain, sosialisasi kami, pendidikan kami, dan sebagainya,” tambahnya.
TVRI memang menjadi sat-satunya stasiun TV di Indonesia yang menyiarkan pertandingan Premier League pada musim 2019/2020. TVRI bahkan membeli siaran Liga Inggris dari pemilik hak siar di Indonesia, Mola TV.
Meski demikian, tidak semua pertandingan disiarkan di TVRI. TVRI hanya menyiarkan program tersebut dua kali dalam sepekan.