BANJARNEGARA - Status Kawah Timbang di Dataran Tinggi Dieng saat ini masih dinyatakan dalam kondisi waspada. Hal ini didasarkan pada hasil pengukuran konsentrasi gas yang dilakukan oleh petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Dalam pengukuran yang dilakukan hari ini pukul 05.57--06.40 WIB, pada jarak 550 meter dari Kawah Timbang ke arah selatan atau di Jalan Kepucukan diketahui bahwa di Titik Ukur I tidak terdeteksi adanya CO2 maupun H2S.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Konsentrasi CO2 di Titik Ukur II terdeteksi sebesar 0,3 persen volume dan H2S sebesar 29 ppm, di Titik Ukur III terdeteksi adanya CO2 sebesar 0,6 persen volume dan H2S sebesar 61 ppm, di Titik Ukur IV terdeteksi CO2 sebesar 0,7 persen volume dan H2S sebesar 79 ppm, di Titik Ukur V terdeteksi CO2 sebesar 0,8 persen volume dan H2S sebesar 95 ppm, di Titik Ukur VI terdeteksi CO2 sebesar 0,4 persen volume dan H2S sebesar 39 ppm, serta di Titik Ukur VII tidak terdeteksi adanya CO2 namun untuk H2S mencapai 6 ppm.
Konsentrasi gas di udara bebas yang aman bagi kehidupan, yakni di bawah 0,5 persen volume untuk CO2 dan di bawah 10 ppm untuk H2S. Oleh karena itu, status Kawah Timbang masih tetap waspada dan masyarakat dilarang melakukan kegiatan dalam radius 500 meter dari Kawah Timbang.
Sementara berdasarkan pengamatan visual diketahui cuaca terpantau cerah, angin bertiup dengan tenang, dan uap air disertai gas beracun berwarna putih tebal meluncur sejauh 50--500 meter dari Kawah Timbang ke arah selatan atau Kali Sat, serta belerang tercium lemah pada jarak 1.000 meter dari Kawah Timbang ke barat dan tercium tajam 1.000 meter ke selatan.
Selain itu, pada Selasa (26/3/2013), pukul 18.00 WIB, hingga Rabu, pukul 06.00 WIB, terekam enam kali gempa vulkanik dalam dan satu kali gempa vulkanik dangkal.