SUKOHARJO–Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, akan melakukan pemeriksaan soal dugaan adanya hubungan antara terduga teroris Firman, yang ditangkap oleh Densus 88 Polri di Depok, Jawa Barat, dengan terduga teroris Farhan, yang telah tewas dalam penyergapan Densus 88 Polri di Solo.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Petugas Humas Ponpes Al Mukmin, Hamim Sofyan mengatakan pihaknya belum mengetahui apakah Firman dengan Farhan adalah teman seangkatan di Ponpes Al Mukmin. “Kami akan konsultasi terlebih dahulu dengan pimpinan Ponpes, yakni Ustaz Wahyudin,” ujar Hamim saat dihubungi Esposin, Rabu (5/9/2012).
Sebagaimana pengungkapan identitas Farhan dan Muhsin yang merupakan lulusan Ponpes Al Mukmin, sambung Hamim, pihak ponpes terlebih dahulu juga akan mencari data soal identitas Firman, apakah dia pernah menimba ilmu di Al Mukmin atau tidak. Ia tidak bisa berspekulasi lantaran belum mengetahui kebenarannya.
“Data santri maupun alumni yang pernah mondok di Al Mukmin kan banyak, jadi perlu dicari lagi datanya. Saya sendiri tidak hafal satu per satu siswa maupun alumni yang pernah bersekolah di pondok,” terang Hamim. Lebih lanjut ia mengatakan bila benar Firman pernah mengenyam pendidikan di Al Mukmin, maka apa yang diperbuatnya di luar pondok, bukanlah tanggung jawab dari pondok. Pasalnya bila santri sudah lulus dari pondok, santri tersebut bukan lagi dalam pantauan Ponpes.