Esposin, SOLO -- Sebanyak delapan sekolah tercatat telah habis masa akreditasinya. Meski demikian, belum semua sekolah bisa langsung mengurus lanjutan akreditasi.
Berdasarkan data yang dihimpun Esposin dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo, Rabu (24/7/2013), delapan sekolah meliputi SMP Yosodipuro, SMP Widya Bhakti, SMP Al Irsyad, SMPLB YKAB, SMP Warga, SMP Nur Hidayah, SMA Widya Bhakti dan SMK Tunas Pembangunan.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) SMP Disdikpora Kota Solo, Waliyono, mengatakan, masa akreditasi keenam SMP berakhir 2013. Masa akreditasi dinyatakan habis setelah berlangsung lima tahun dari penetapan akreditasi sebelumnya.
Waliyono melanjutkan, keenam sekolah sudah mengajukan akreditasi lanjutan kepada Badan Akreditasi Nasional (BAN) Provinsi Jawa Tengah Jateng). Namun, kuota akreditasi SMP 2013 Kota Solo hanya dibuka untuk dua sekolah. Kriteria sekolah pun lebih spesifik, yakni sekolah standar nasional (SSN). Karenanya, baru SMP Al Irsyad dan SMP Warga yang positif mendapat kesempatan akreditasi. Dua sekolah telah menjalani workshop pelaksanaan akreditasi dan mengirimkan kelengkapan perangkat akreditasi.
“Keduanya tengah menanti kunjungan akreditasi dari BAN Provinsi Jateng dan BAN Kota Solo. Hasil akreditasi bisa diketahui selambat-lambatnya dua bulan setelah kunjungan dilakukan,” ujarnya ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis pagi.
Lebih jauh Waliyono menjelaskan, dari 76 SMP negeri dan swasta di Kota Solo, hampir seluruhnya sudah terakreditasi. Hanya tersisa satu sekolah, yakni SMP Islam Bhakti yang belum terakreditasi.
“SMP tersebut tergolong sekolah baru. Mereka sebenarnya sudah mengajukan perangkat akreditasi kepada BAN Provinsi Jateng. Hanya saja, sekolah masih menunggu giliran proses akreditasi,” imbuh Waliyono.
Terpisah, Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdikpora Kota Solo, Budi Setiono, menuturkan SMA Widya Bhakti dan SMK Tunas Pembangunan sudah mengajukan akreditasi secara mandiri. Namun, pihaknya belum bisa memastikan pelaksanaan akreditasi kedua sekolah. Sementara itu, satu sekolah baru, yakni SMK 45 tercatat belum terakreditasi. Setelah meluluskan satu angkatan, sekolah itu bisa mengajukan akreditasi.