Esposin, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengakui kebingungan setelah lima hari Joko Widodo (Jokowi) resmi dilantik sebagai Presiden ke-7 RI.
Menurutnya, kebingungan berasal dari kewenangan yang kini ditanggungnya. Dia menilai ketika menjadi Wakil Gubernur rutinitasnya masih seperti pegawai biasa yang datang di kala pagi, bekerja di ruangan, dan pulang meski pekerjaan belum selesai.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
"Enggak ada Pak Gubernur, agak bingung saya sekarang," ujar Ahok saat memberi paparan di hadapan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/10/2014).
Lebih lanjut, jika biasanya Ahok hanya mengikuti perintah Gubernur DKI Jakarta, maka kini keputusan ada di tangannya. Dengan demikian, dia menganggap kali ini dia tak dapat berkilah. "Sekarang enggak bisa ngeles lagi. Susah ngomongnya sekarang, "Kata Pak Gubernur" enggak bisa," jelasnya.
Seperti diketahui, pada Rabu (22/10/2014) jajaran SKPD dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengantar Presiden Jokowi ke kantor barunya di Istana Negara.
Saat Jokowi masih menjadi Gubernur DKI, nama Jokowi-Ahok ibarat dua sisi mata uang yang sama. Kini, sendirian memimpin DKI, Ahok ibarat mata uang yang hanya punya satu sisi dan semua persoalan harus ia putuskan sendiri.