Demonstrasi FPI dan sejumlah kelompok massa berujung penunjukan Fahrurrozy Ishaq (Rozy) sebagai Gubernur DKI Jakarta tandingan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Senin (1/12/2014). Rozy dibaiat sebagai gubernur tandingan di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) oleh Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ).
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
FPI di laman resminya menyerukan agar seluruh perangkat pemerintahan mulai dari Ketua RT hingga Bupati untuk tunduk pada Rozy.
“Ketua-ketua RT, RW, lurah, camat, dan wali kota serta bupati dan seluruh pegawai di wilayah Pemda DKI Jakarta untuk turut menerima putusan ini. Rakyat Jakarta, sehingga tidak ada lagi Gubernur Rakyat di Jakarta yang mereka akui kecuali Bang Rozi,” tulis FPI, Senin.
FPI yang menamakan aksi Senin itu sebagai Jihad Konstitusional menyatakan telah sukses melengserkan Ahok. “Apel Akbar Jihad Konstitusional yang digelar oleh Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) hari ini, Senin 1 Desember 2014, sukses dan berkah,” tulisnya.
FPI juga menyerukan agar Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta untuk segera diboikot agar tidak diselewengkan Ahok. “Apalagi selama menjabat Wagub DKI Jakarta, Ahok TELAH GAGAL melakukan pengawasan penyerapan Anggaran Ibu Kota, sehingga dari 72 trilyun rupiah anggaran untuk rakyat Jakarta hanya terserap sekitar 30 %. Akibatnya, rakyat Jakarta dirugikan dan dizalimi,” lanjutnya.
Dalam tulisan itu, FPI juga mengumumkan rangkaian acara syukuran telah diangkatnya Fahrurozy Ishaq sebagai Gubernur DKI.