Esposin, JAKARTA - Agenda lawatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berlanjut. Pada 22-28 Maret pekan depan, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi akan melakukan kunjungan ke dua negara Asia Timur, Jepang dan Tiongkok.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
"Menlu akan melakukan kunjungan kerja mendampingi Presiden ke Tokyo, Jepang dan Beijing, Tiongkok pada 22 sampai dengan 28 Maret. Tujuan utama kunjungan ini untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dengan Jepang dan Tiongkok, utamanya sektor ekonomi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Kunjungan Presiden dan Menlu ke Tokyo dilakukan pada 22-25 Maret 2015, sedangkan di Beijing pada 26-27 Maret 2015. Kemudian, Presiden Jokowi dan Menlu Retno akan kembali ke Tanah Air pada 28 Maret 2015.
Dia menyebutkan, Jepang merupakan mitra strategis Indonesia dalam 10 tahun terakhir dan mitra dagang terbesar ketiga dengan nilai perdagangan sebesar US$40,2 miliar.
"Jepang juga merupakan investor terbesar kedua di Indonesia dengan nilai [investasi] sekitar US$2,7 miliar pada 2014. Selain itu, jumlah wisatawan Jepang yang datang ke Indonesia mencapai 480.000 sehingga Jepang menempati posisi terbesar kelima," ungkap dia.
Dalam kunjungan kerja ke Jepang, menurut Arrmanatha, Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Kaisar Jepang dan menghadiri forum bisnis dengan 1.000 pengusaha Jepang.
"Dalam kunjungan di Jepang diharapkan ada beberapa kesepakatan terkait dengan perdagangan, investasi, dan kerja sama pertahanan," ujar dia.
Selanjutnya, residen Jokowi akan melaksanakan kunjungan kenegaraan kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping.
"Akan ada pertemuan dan pembicaraan dengan pengusaha Tiongkok dan forum bisnis. Tiongkok merupakan mitra komprehensif Indonesia dalam 11 tahun terakhir," jelas dia.
Jubir Kemlu itu menyebutkan, nilai perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok mencapai US$48 miliar dan nilai investasi Tiongkok di Indonesia mencapai US$800 juta.
"Pada intinya, kita akan menekankan bahwa Indonesia adalah mitra penting bagi Jepang dan Tiongkok. Indonesia siap membuka peluang kerja sama," ujar Arrmantha.