Esposin, SOLO — Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan dengan kabar sejumlah jenazah korban virus corona (Covid-19) ditolak di beberapa daerah.
Cara Unik Aparat Kecamatan Trucuk Klaten Menangkal Corona: Rapat Sambil Berjemur
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Peristiwa kurang menyenangkan itu lantas memicu respons dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Didin Hafidhuddin, menyayangkan adanya sikap masyarakat di beberapa daerah yang menolak adanya pemakaman jenazah korban virus corona.
Disnaker Wonogiri: Kurangi Jam Kerja, Pekerja Jangan Disuruh Lembur!
Dindin meminta masyarakat tak memberikan stigma negatif, apa lagi sampai jenazah korban virus corona ditolak.
"Bahwa berita hari ini dan semalam, meskipun sudah disampaikan bahwa tidak boleh ada stigma negatif dari masyarakat dan umat Islam khususnya terhadap jenazah Covid-19 ini, jangan sampai jenazah yang akan dimakamkan kemudian ditolak oleh masyarakat," ujar Didin seperti dikutip Detik.com, Kamis (2/4/2020).
Di Cepogo Boyolali, Anggaran Nyadran Jadi Anggaran Corona
Didin menjelaskan agama memerintahkan umatnya untuk senantiasa menghormati jenazah. Oleh karena itu, ia meminta pemakaman jenazah korban corona di sejumlah daerah tak ditolak.
"Saya kira perintah agama harus menghormati jenazah. Jenazah harus dihormati dengan baik," ucapnya.
Berhenti Luncurkan Roket, Peneliti Antariksa India Produksi Hand Sanitizer
Dindin menegaskan orang yang meninggal karena Covid-19 merupakan takdir. "Karena itu lah takdirnya dengan sebab Covid-19, dia kemudian meninggal dunia," katanya.