Jakarta--Abu Jibril geram anaknya, Muhammad Jibril, ditangkap karena dianggap teroris oleh Densus 88 Antiteror. Abu Jibril tidak akan memaafkan jika anaknya dizalimi selama pemeriksaan.
"Kalau sampai Densus menzalimi anak saya, saya akan tuntut. Kalau tidak did unia akan saya tuntut sampai akherat," ujar Abu Jibril sambil mengangkat tangannya.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Hal ini disampaikan Abu Jibril seusai bertemu dengan anggota Komisi I DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8).
Abu Jibril menyayangkan kepolisian yang langsung menjadikan anaknya ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Abu Jibril mengaku rumahnya belum pernah dikunjungi polisi.
"Bagaimana mungkin menetapkan DPO sedangkan polisi belum pernah mencari ke rumah saya," kecam pria berjenggot ini.
Abu Jibril mengaku sakit hati karena anaknya seperti "diculik". "Densus sudah menangkap Jibril pada saat akan berkunjung ke rumah bapaknya," ujar Abu Jibril lirih.
Selain itu, Abu Jibril mengaku, upaya keras menolong Jibril juga bagian dari standar organisasinya dalam menjamin keamanan anggotanya.
"Kami mengadakan pembelaan terhadap anggota Majelis Mujahidin Indonesia yang sudah dituduh sebagai teroris. Jangan sekali-kali menyudutkan terorisme dengan Islam," tegasnya. dtc/tya