news
Langganan

75 Persen Bahan Baku Susu Olahan di Indonesia Masih Impor - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id News  -  Jumat, 23 November 2012 - 13:11 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Aeranie Nur Hafnie)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Aeranie Nur Hafnie)

JAKARTA -- Minimnya pasokan bahan baku susu olahan dari dalam negeri, membuat produsen harus mengimpor 75 persen bahan baku dari Selandia Baru dan Australia dengan harga yang murah.

Advertisement

"Tingginya impor bahan baku disebabkan pasokan dari dalam negeri yang sangat kecil dan harga produk impor yang lebih murah. Persentase impor bahan baku industri susu olahan sekitar 75 persen per tahun," kata Direktur Industri Minuman dan Tembakau Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Enny Ratnaningtyas, di Jakarta, Jumat (23/11/2012.

Sedangkan Ketua Dewan Persusuan Nasional (DPN), Teguh Boediyana, mengatakan produsen susu olahan masih mengandalkan pasokan bahan baku dari Selandia Baru dan Australia.

"Tercatat 70 persen impor bahan baku susu olahan didatangkan dari Selandia Baru dan Australia, sisanya dari Amerika Serikat dan Eropa. Selama ini, suplai bahan baku dari dalam negeri kurang mencukupi industri pengolahan susu," katanya.

Advertisement

Dengan peraturan bea masuk (BM) bahan baku susu olahan, menurut Teguh, sangat mempengaruhi daya saing industri pengolahan susu.

"Agar industri susu dalam negeri bisa bersaing, pemerintah perlu memberikan insentif bagi industri dalam negeri yang bisa menyerap bahan baku lokal. Selama ini, industri susu telah masuk sebagai salah satu industri prioritas nasional," katanya.

Pasokan bahan baku susu dari peternak untuk diolah pabrikan masih jauh dari memadai.

Advertisement

Total kebutuhan bahan baku susu tercatat 3,2 juta ton per tahun, sedangkan pasokan dari peternak hanya 690.000 ton yang dihasilkan oleh sekitar 597.135 ekor sapi perah.

Artinya, hanya 21 persen bahan baku industri susu olahan yang bisa dipenuhi oleh peternak, sedangkan 79 persen masih harus diimpor.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif